Dokter Sarankan Tak Beraktivitas Berat setelah Vaksinasi
2 min readVaksinasi merupakan salah satu upaya pencegahan penularan penyakit infeksi dengan membentuk kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit tertentu.
Vaksinasi juga berperan penting dalam mengeradikasi atau menghilangkan penyakit-penyakit yang zaman dulu sempat memwabah dan mengakibatkan banyak korban jiwa.
Orang yang baru divaksin sebaiknya tidak beraktivitas fisik terlalu berat dulu untuk memberi tubuh waktu memulihkan diri dan meminimalkan kemungkinan efek samping atau reaksi yang mungkin terjadi.
Begitu menurut spesialis penyakit dalam di RS Pondok Indah – Pondok Indah Hikmat Pramukti.
KAI Tetap Wajibkan Penumpang Kereta Pakai Masker dan Vaksin Booster “Istirahat setelah divaksinasi memungkinkan tubuh untuk fokus membangun respons kekebalan yang kuat terhadap penyakit tanpa terganggu aktivitas fisik atau stres mental,” ujarnya.
Selain itu, jika orang mengalami reaksi atau efek samping yang tidak diinginkan dari vaksin, istirahat akan membuat pulih lebih cepat.
Oleh karena itu, setelah vaksin sebaiknya mengonsumsi makanan sehat, minum banyak cairan, dan istirahat cukup untuk mengembalikan kondisi kebugaran.
Atasi KIPI dengan obatHikmat mengatakan beberapa jenis vaksin memiliki Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) mulai dari demam hingga nyeri dan kemerahan di area suntik.
Apabila terjadi KIPI dengan gejala ringan, bisa minum obat antinyeri seperti parasetamol.
Dia mengingatkan untuk mewaspadai KIPI dengan gejala berat seperti alergi serius yang mengancam jiwa, seperti sesak napas, pembengkakan wajah, tekanan darah rendah, detak jantung tidak teratur, nyeri perut, mual, atau penurunan kesadaran.
Kenali 2 Jenis Penyakit Rabies, Hingga April 2023 Sebabkan 11 Kasus Kematian “Apabila terjadi kegawatan, jangan tunda untuk mengunjungi unit emergensi rumah sakit agar mendapatkan penanganan yang tepat,” sarannya.
Sementara itu, sebelum divaksin disarankan berkonsultasi terlebih dulu ke dokter spesialis penyakit dalam.
Dokter akan memeriksa kondisi kesehatan dan memberikan pertimbangan pemberian vaksin.
“Sama halnya seperti menyiapkan si kecil untuk vaksin, pastikan Anda dalam keadaan yang sehat dan bugar ketika mendapatkan vaksinasi.
Kondisi tubuh yang sehat membuat antibodi bekerja lebih efektif dalam membentuk kekebalan tubuh,” tutur Hikmat.
Vaksinasi dilakukan dengan menyuntikkan mikroorganisme virus/bakteri yang telah dilemahkan ke dalam tubuh.
Vaksin juga dapat berupa bagian dari mikroorganisme yang telah diolah sedemikan rupa sehingga dapat merangsang sistem kekebalan tubuh untuk mengenali dan melawan virus atau bakteri penyebab penyakit infeksi tertentu.
Menurut Hikmat, ketika orang dengan sistem kekebalan tubuh yang sudah terbentuk terkena penyakit kemungkinan besar gejala yang dialami akan lebih ringan dan tidak parah.
“Dengan kondisi ini, maka perawatan intensif di rumah sakit juga tidak diperlukan.
Selain itu, vaksin juga dapat mengurangi risiko kematian akibat penyakit infeksi,” kata Hikmat.
Pilihan Editor: Waspadai Risiko Penularan Flu Burung ke Manusia Meski Jarang