Riwayat Flu Burung pada Manusia di Indonesia, Rasio Kematian Sudah 100 Persen
2 min readKasus flu burung atau avian influenza akibat virus H5N1 pada manusia pernah terjadi di Indonesia hingga 2017.
Data yang ada menunjukkan rasio kematian pasien manusia yang tertular virus itu semakin meningkat sampai menjadi 100 persen.
Ketua Tim Kerja Surveilens dan Imunisasi Dinas Kesehatan Jawa Barat, Dewi Ambarwati, menjelaskan bahwa penemuan kasusnya teridentifikasi pada orang yang mengalami Influenza-Like Illness (ILI).
“Memiliki kontak erat dengan unggas yang sakit atau mati mendadak,” ujarnya, Jumat 3 Maret 2023.
ASEAN Para Games 2023 Resmi Ditutup Jumat 9 Juni: Indonesia Juara Umum, Kamboja Serahkan Estafet ke Thailand Pada temuan kasus seperti itu, sesuai alur kesiapsiagaan avian influenza, pasien akan segera diambil sampel lewat tes usap tenggorokan lalu dikirim ke laboratorium kesehatan masyarakat.
Adapun pasiennya dirujuk ke rumah sakit rujukan flu burung.
“Penanganan kasusnya dengan pemberian tamiflu dan lain-lain,” kata Dewi menerangkan.
Hasil pemeriksaan di laboratorium dan rumah sakit, dia menambahkan, kemudian dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kota, Kabupaten, dan Provinsi, serta Kementerian Kesehatan.
Sejauh ini, walau ada laporan kasus flu burung di Jawa Barat yaitu di Cimahi dan Cirebon, penularan virus flu burung H5N1 ke manusia dinyatakan nihil.
“Jika ada kasus, rumah sakit rujukan flu burung sebelumnya di Jawa Barat bisa diaktifkan kembali,” ujar Dewi.
Satgas Tindak Pidana Perdagangan Orang Gagalkan Pemberangkatan 123 PMI Ilegal ke Malaysia Dari notula pertemuan nasional kewaspadaan ancaman flu burung H5N1 clade baru di Indonesia, pada Jumat, 3 Maret 2023, disebutkan bahwa total ada 871 kasus flu burung pada manusia secara global pada kurun 2003-2023.
Data sudah termasuk dua kejadian terbaru di Kamboja berdasarkan laporan badan kesehatan dunia WHO pada 26 Februari 2023.
Selain itu tercatat kasus flu burung menyebkan kematian 458 orang.
Di Indonesia, Kementerian Kesehatan mencatat distribusi kasus flu burung pada manusia di Indonesia hanya di periode 2005 hingga 2022.
Kasus flu burung mayoritas terjadi di Sumatera dan Jawa.
Daerahnya yaitu Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung.
Kemudian Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, dan Sulawesi Selatan.
Pada 2005, dari 20 kasus ada 13 orang yang meninggal.
Puncaknya pada 2006 yaitu terdapat 55 kasus, dan 45 pasien diantaranya meninggal (81,82 persen).
Meskipun beberapa tahun setelahnya jumlah kasus semakin menurun, namun rasio kematian pasien yang tertular flu burung meningkat.
Dari 42 kasus infeksi virus flu burung pada 2007, korban meninggal 37 orang atau 88,10 persen.
Pada 2008, tercatat 24 kasus dan 20 orang diantaranya meninggal atau 83,33 persen.
Lalu pada 2009, sebanyak 19 dari 21 pasiennya yang meninggal atau 90,48 persen.
Kemudian setiap tahun sejak 2012 hingga 2015, semua pasien kasus yang berjumlah antara 2-9 orang meninggal dunia 100 persen.
Pun seorang pasien pada kasus terakhir 2017.
Pilihan Editor: Prediksi Cuaca Hari Ini, Tanjung Pinang dan Banjarmasin Berpeluang Hujan dan Petir